Sabtu, 28 April 2018

~ Makan tuh Cinta! ~


Istilah seperti itu mungkin sudah sering sekali kita dengar.
Entah dalam konteks sedang bergurau atau dalam konteks serius.
Entah kenapa kalimat seperti ini biasanya lebih banyak ditujukan untuk para wanita (para istri)

Kalimat ini sesungguhnya dipakai untuk menggantikan kata sukurin! atau rasain loh! atau kalimat "mengerikan" yang senada dengan itu.

Bisa ditujukan untuk orang yang tidak kita sukai pada saat dari sisi kita sepertinya dia terlihat tidak bahagia karena secara materi terkesan kurang tapi tetap bergeming mempertahankan hubungan bersama pasangannya dengan alasan cinta.

Tapi dalam beberapa kasus, kalimat seperti ini justru terlontar dari orang tua yang ditujukan untuk putrinya yang pada saat memutuskan untuk memilih suaminya dulu sudah diperingatkan bahwa lelaki yang dipilihnya tidak akan bisa membahagiakan karena bukan kategori horang kayah tapi si anak gadis tetap membulatkan tekad memilihnya karena lagi lagi alasan cintrong tapi akhirnya rumah tangga si anak benar tampak tidak berkecukupan seperti harapan sang orang tua.
Miris memang kalau kalimat ini datangnya dari orang tua yang seharusnya selalu melemparkan energi positif dalam bentuk doa doa untuk kebahagiaan sang anak.

Nah, saia hanya mencoba ngemeng dari sisi saia yang hanya remahan intip goreng.

Menurut saia, yang namanya "makan cinta" itu memang benar adanya.

Begini, pada saat kita memang telah berkomitmen untuk saling mencintai, pada saat berada di posisi ekonomi yang katakanlah morat marit, InsyaAllah kita akan tetap mencoba sebisa mungkin untuk tetap bertahan bersama.

Halah, Dot.. Didot! Itu mah cumak teori belaka! realistis dong!
Kan beli beras di warung gak boleh bayar pake cinta!
Terus rumah, motor, listrik, pulsa, SPP anak emang boleh dibayar pake cinta!
Yesss, agree pake banget! itu memang hal hal nyata di depan hidung yang paling mudah dilihat!

Tapi sepanjang masa masa itu kita hadapi berdua dengan tetap teguh saling berpegangan dalam cinta yang sama dan benar benar berserah diri hanya kepada-Nya InsyaAllah semua akan baik-baik saja.

Sorry of the maaf bagi yang berseberangan pendapat sama saia tapi saia katakan semua ini karena saia pernah berada di titik yang lebih berat dari itu dan so far kami masih tetap bertahan  dan aku sangat yakin bahwa itu karena kekuatan kami "makan cinta" dan yang pasti karena Dia mendengar doa kita hamba-Nya yang tak pernah menyerah saat diberikan ujian.

So, tetap optimis dan mari makan cinta!

~ Di Ujung Lelah ~

tiba di ujung lelah dalam semu senyum atas pemaklumanku pergilah kini ke luas samudra yang engkau pilih tanpa aku di buritan kapalm...